Minggu, 01 Maret 2015

Pidato Lingkungan Hidup Ala Lutfi



Tema : Lingkungan hidup
Kerangka pidato :
1.       Salam pembuka
2.       Pembuka/penghantar
-          Cerita seorang pengusaha kayu yang merusak hutan
3.       Isi
-          Hikmah cerita pengantar
-          Cara-cara menjaga kelestarian lingkungan
-          Manfaat menjaga kelestarian lingkungan
4.       Penutup
-          Ucapan terimakasih dan permohonan maaf
-          Nasihat untuk menjaga kelestarian lingkungan
5.       Salam penutup

Assalamualaikum Wr. Wb

Yang saya Hormati Ibu Kepala SMAN 1 Pangkalan Bun, para dewan guru dan staf tata usaha, serta yang saya cintai teman-teman kelas X,XI,dan kelas XII.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan limpahan-Nya kita dapat berkumpul ditempat ini dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun.

Pertama-tama saya ucapkan terimakasih kepada para hadirin yang hadir di tempat ini, sebelumnya saya ingin menyelipkan sebuah cerita ,cerita ini tentang seorang bos Kayu yang sangat kaya raya. Rumahnya dimana-mana,tempat usahanya dimana-mana,semua yang dia miliki lebih dari cukup. Tapi sayang dia mendapatkan kekayaannya dari jalan yang salah, dia rela mengorbankan alam hanya untuk kenikamatan hidupnya, setiap harinya dia berhasil menebang berhektar-hektar hutan yang kayunya dia jual ke kota-kota besar. Pada suatu ketika dia dan para anak buahnya pergi mencari kayu  ke hutan Kalimantan. Dia pun meninggalkan dua orang anak dan istrinya di sebuah villa mewah di kaki bukit miliknya. Setelah berpamitan kepada istrinya, ia berpesan kepada istrinya agar tidak kemana-mana dan menjaga villa tersebut karena didalam villa tersebut banyak barang-barang yang berharga. Sesampainya ia di Kalimantan, seperti biasanya demi kelancaran bisnisnya, ia pun memberikan royalti kepada para pejabat atau polisi hutan yang berjaga di hutan tersebut.  Akhirnya ia pun menjalankan aksinya, batang demi batang pohon ia tebas. Hari pun sudah larut, ia pun bergegas pergi ke penginapan dan beristirahat. Sesampainya di penginapan, ia melihat berita di Tv bahwa telah terjadi tanah longsor di daerah Jawa Barat, mendengar berita itu diapun kaget bahwa daerah yang dilanda tanah longsor itu adalah tempat villa yang ia tinggalkan. Esoknya, ia pun bergegas pulang ke villa, dan telah mendapati villanya telah rata dengan tanah, penduduk sekitar juga memberitahu bahwa istri dan anaknya juga telah meninggal, terkubur dibawah reruntuhan villa. Akhirnya ia pun menyesal atas perbuatannya selama ini dan ia pun sadar bahwa tuhan telah menegurnya.

Dari cerita tersebut kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa alam juga bisa melakukan apa saja kepada siapa saja yang telah merusaknya. Tuhan telah menegur kita,kita dipanggil untuk memperbaiki alam yang telah rusak dan menjaganya. Sebab, jika kita sudah merusak alam, alam juga akan merusak kita.

Karena itu mulai dari saat ini kita harus belajar untuk bersahabat dengan alam, kita mulai dengan hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya. Membuang sampah tidaklah sulit, jika kita tidak malas untuk melangkahkan kaki ke tong sampah. Sampah pun bisa menjadi barang yang berharga jika kita mau mengolahnya, kita bisa mengajak orang-orang disekitar kita untuk mengolah sampah menjadi barang yang berguna seperti tas, aksesoris, perabotan rumah tangga, dan lain-lain. Kegiatan tersebut lebih bermanfaat daripada kita hanya bergelut di sosial media, menonton acara-acara di televisi yang tidak penting, atau bermain games. Selain menambah ilmu dan keterampilan tentuya, kita juga akan mendapatkan keuntungan yang lumayan dari hasil kegiatan tersebut.

Selain mengajak orang lain untuk mengolah sampah, kita juga bisa mengajak orang lain untuk menanam dan merawat tanaman hijau, dan memberikan manfaat kepada mereka bahwa jika kita menanam tanaman hijau kebutuhan oksigen kita pun tercukupi. Selain menanam dan merawat tanaman hijau kita juga harus merawat ekosistem alami yang sudah ada, jangan sampai ekosistem alami tersebut dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Jika kita mendapatkan orang yang seperti itu, maka kita harus menegurnya tanpa harus takut. Kita dapat memberikan himbauan baik melalu lisan maupun tulisan misalnya lewat artikel-artikel di media massa atau melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila ada sekolompok orang yang melakukan tindakan pengerusakan lingkungan, misal melaporkan kepada polisi hutan atau dinas kehutanan apabila ada penebangan hutan secara ilegal. Sebenarnya, menjaga kelestarian lingkungan sangatlah mudah, dimulai dari lingkungan rumah kita sendiri dan selalu  ingat bahwa jika kita merusak lingkungan, lingkungan pun akan merusak kita.

Saya rasa cukup sekian sambutan dari saya, kurang dan lebihnya saya minta maaf. Dari kegiatan ini saya harap para hadirin bisa lebih mencintai dan menjaga lingkungan kita, jika tidak, apa yang bisa kita beri untuk anak cucu kita kelak? Apa yang bisa mereka nikmati di kemudian hari? Selain alam tempat kita bernaung. Terimakasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

0 komentar:

Posting Komentar