Minggu, 01 Februari 2015

My story



Sepeda Hati


“Tina,makan dulu yuk?”terdengar suara lembut dari balik pintu.”Nanti dulu’ah Bu,Tina masih kenyang”jawab seorang gadis manis yang berada di dalam sebuah kamar dengan pintu yang setengah terbuka.”ibu tunggu di ruang makan ya?”kata ibu Tina sambil meninggalkan kamar Tina. Sudah beberapa hari ini, semenjak kepergian sahabatnya,Febby,Tina memang jarang makan,malah, seharian dia tidak makan.Selain jarang makan, Tina juga sering menyendiri,sehingga teman-temannya pun heran pada Tina,gadis yang biasanya selau terlihat ceria,kini lebih terlihat seperti anak yang pemurung.Kepergian Febby memang sangat menyakitkan bagi Tina,karena bagi Tina, sahabatnya itu selalu ada untuknya , banyak kenangan yang telah mereka ukir semenjak mereka kecil.Tapi,disaat mereka ingin mengukirnya lagi, Febby sudah lebih dahulu diambil oleh Tuhan,penyakit Paru-Paru basah yang diderita Febby selama ini pun,telah merengut semuanya.Sampai hari ini pun,kesedihan itu masih menyelimuti hati Tina.
Bel pulang sekolah pun berbunyi,semua anak SMP Persada tempat Tina bersekolah pun, berhamburan keluar kelas,dengan rasa penat dan capek bercampur ceria yang terpencar di wajah mereka .Bagaimana tidak,selama 7 jam ,mereka dipertemukan dengan pelajaran yang menguras tenaga dan otak,dan disaat pulang sekolah seperti inilah serasa semua beban itupun,hilang tak berbekas. Tapi tidak dengan Tina,terlihat diwajahnya masih ada sebuah beban yang masih tertinggal,rasa sedih yang masih menyelimuti hatinya,seakan tak akan pernah hilang. Sambil menuntun sepeda pemberian Febby,dia beranjak meninggalkan sekolah.Sepeda itu memang memiliki banyak kenangan. Karena sepeda inilah Tina dan Febby ,dipertemukan sebagai sepasang sahabat.Dulu,sebelum Febby meninggal,Tina sering di boncengi Febby dengan sepeda ini,kemanapun mereka pergi bersama ,sepeda inilah yang selalu menemani mereka. Febby memberikan nama sepeda ini,dengan nama Hati,tapi Tina tidak tahu kenapa Febby memberinya nama Hati,kata Febby,Tina akan tahu nanti. Setelah Febby meninggal ,dia memberikan sepeda ini kepada Tina,dia ingin Tina menjaga dan merawat Hati. Keinginan Febby itu pun dipenuhi oleh Tina,Tina selalu mengajak Hati jalan-jalan dan rutin membersihkan Hati. Tina sangat sayang pada Hati,seperti Tina menyanyangi Febby sahabatnya.
Pada saat itu,Hari siswa kelas sebelah yang juga anggota OSIS datang.” Sendirian Tin?Bareng aku aja yuk?”ajak Hari.Tina pun menaikan wajahnya sambil melihat keanehan pada Hari “Gak salah nih,biasanya kan kamu jalan kaki”kata Tina terheran. “Apa yang salah,emang gak boleh orang kayak aku naik dikit derajatnya,pakai sepeda?”tanya Hari.”Ya gak papa sih”jawab Tina”ya udah,mau gak nih pulang bareng aku?”tanya Hari sekali lagi.”Gak usah ‘ah,aku bisa pulang sendiri kok !”jawab Tina.”Gak usah jual mahal gitu dong , gak menghargain banget sih ajakan orang !”protes Hari.” Iya-iya aku mau,cerewet banget sih !”kata Tina pasrah. Untuk menghilangkan kesunyian selama perjalanan kerumah masing-masing,Hari pun memberanikan diri bertanya pada Tina “ Tin,kenapa sih tadi kamu keliatannya bete banget?ada masalah?cerita dong”tanya Hari.Tina tidak menjawab,sedari tadi dia hanya melamun saja sepanjang perjalanan.”Tin,jawab dong,kok malah ngelamun,Tin,Tin “sambil mengibas-ngibaskan tangan kananya di depan wajah Tina.”Eh’ehmm gak papa kok”jawab Tina.”Beneran gak ada masalah?”tanya Hari sekali lagi.”Enggak ada,kenapa sih,kepo deh !”Tina pun kesal.”Eh,dia sewot,iya-iya maaf,jangan bete gitu ah,jelek tau kalo dilihat”goda Hari”emang kenapa kalo aku jelek,masalah?kata Tina kesal”ya gak papa sih,tapi kan kalo senyum jadi cantik”goda Hari lagi”ehmm,jadinya gomabal nih’’kata Tina sambil tersenyum simpul”nah gitu dong senyum kan manis”goda Hari sekali lagi”siapa juga yang senyum-senyum,ihh Hari suka gombal ah”kata Tina dengan menampakkan senyum semakin lebar”Nah,nah,itu apa itu kalau gak senyum,manyun berarti?”sambil menunjuk wajah Tina.Mendengar perkataan Hari tadi,Tina pun tertawa lepas,suasana saat ini pun menjadi dipenuhi oleh canda tawa.Semenjak itu,Tina dan Hari selalu pulang sekolah bersama,padahal selama ini Tina jarang sekali sedekat ini dengan Hari,paling-paling kalau ada keperluan tertentu . Selain pulang sekolah bersama,mereka juga sekarang sering sekali  belajar bersama. Menurut Tina,tak ada Febby,Hari juga bisa mengisi hari-harinya.
Entah sudah beberapa kali,Tina mondar-mondar keluar masuk kelas sambil melihat kesekelilingnya,kalau-kalau terlihat anak laki-laki berambut cepak dan berpostur tinggi itu.Sejak tadi pagi Tina belum sekali pun melihat Hari,padahal kelas mereka bersebelahan.Pagi tadi, Hari juga tidak menjemput Tina seperti biasanya.”Mana sih,Hari,kok dari tadi gak nongol-nongol?”kata Tina sambil menengok kiri-kanan dengan menampakkan wajah kegelisahannya.”Hayo !”sambar Ola dari belakang sambil menepuk pundak Tina”ciye...,nyariin Hari,suka ya sama Hari?ciye,ciye”goda Ola.”Enggak kok,siapa juga yang suka sama dia !aku tuh cuman heran aja,kok dari tadi dia gak nongol-nongol ya?Kalau pas jam istirahat gini,dia kan biasanya dah nongol disini”jawab Tina.”Ke kantin paling bareng temen-temennya”kata Ola.”Enggak’ah,dia kan kalau ke kantin pasti ngajak aku”kata Tina menyangkal.”Dah tanya belum sama temen-temen sekelasnya,dia kemana?”tanya Ola.”Udah,kata temen-temennya ,mereka juga gak tau Hari kemana”jawab Ola.”Udah’ah palingan dia juga gak masuk,sakit atau apalah,mending sekarang kita ke kantin yuk,laper nih aku”ajak Ola “ya udah deh,yuk “jawab Tina.Mereka berdua pun berjalan menuju Kantin.
Sesampainya dirumah,rasa penasaran itupun masih menyelimuti hati Tina”Kemana sih tuh anak,di sekolah gak nongol-nongol,pulang sekolah gak ngajak bareng,mosok sakit sih?perasaan tuh anak gak pernah sakit deh”gumam Tina.Kemudian Tina pun membuka laci meja belajarnya,dan mengambil sebuah buku kecil bersampul biru,bertuliskan BUKU KENANGAN FEBBY,buku itu terlihat semakin cantik dengan hiasan bunga dipinggirnya.Sebenarnya buku itu dulu ,adalah buku harian Febby.Febby memberikannya kepada Tina ,karena menurut Febby,didalam buku itu banyak ia tuliskan pengalaman-pengalammannya bersama Tina,dan Febby ingin,Tina juga menuliskan kenangan ia juga,walaupun Febby telah tiada.Tina pun mulai menuliskan beberapa kata didalam halaman buku itu,sekarang ,halaman itu dan halaman yang lain pun sudah penuh dengan tulisan-tulisan indah hasil goresan tangan Tina dan Febby.”Hemm,”Tina menghela nafas”Febby ,aku janji,aku akan terus menjaga dan menulis semua cerita-ceritaku disini”kata Tina sambil memeluk buku itu.Keesokan harinya,Febby memberanikan diri menjemput Hari dirumahnya.Sesampainya disana dia tidak bertemu dengan Hari,melainkan dengan ibu Hari,ibu Hari bilang, Hari sudah berangkat kesekolah pagi- pagi sekali.Tina pun berangkat kesekolah dengan perasaan kecewa,di dalam perjalanan perasaan gelisah pun menyelimuti hati Tina.”Aduh Febby,Hari kemana sih “kata Tina sambil mengelus si Hati”kok aku jadi,ngerasa kehilangan Hari gini yah,baru juga gak ketemu sehari,tapi rasanya kayak lamaaaa banget gak ketemu,aku jadi kepikiran kata Ola deh,mosok sih aku suka sama dia?Enggak’ah,gak mungkin,gak mungkin”Tina pun kesal,dia menepuk kepalanya”aduh,jam berapa ini?bisa telat aku,ishhh pasti gara-gara mikirin Hari nih,udah’ah !”Tina pun bergegas mengayuh dengan laju sepedanya menuju kesekolah.
Sudah tiga hari Tina tidak melihat Hari,sebenarnya kemana sih anak itu.Kemana sebenarnya Hari,apakah Tina akan kehilangan Hari seperti dia kehilangan Febby,pikiran itupun langsung disanggah oleh Tina,tidak,dia tidak ingin kehilangan Hari,tetapi rasa ini berbeda saat dia kehilangan Febby,apa yang sebenarnya Tina rasakan,perasaan itupun saat ini menganggu pikiran Tina.”Hayo,pasti lagi mikirin Hari?”kata Ola sambil menepuk punggu Tina,Tina yang sedari tadi melamun sendirian di kelas pun terkaget,Tina hanya menganggukkan kepalanya tanpa berkata satu kata pun”oh ya ! aku baru inget,tadi aku lihat Hari di ruang Osis !”kata Ola sambil meneguk minumannya hingga hampir tersedak”hah?beneran La,kamu gak bohong kan!”kata Tina dengan wajahnya yang berseri-seri seakan baru saja mendapat sebuah undian mobil mewah Tina langsung beranjak berdiri dari tempat duduknya.”Beneran,ngapain juga aku bohong”jawab Ola.Saat itulah Tina langsung merangkul lengan Ola dan mengajaknya menemui Hari di ruangan Osis.”Cepetan dong La,nanti keburu Harinya keluar”kata Tina sambil menarik lengan Tina.”iya-iya ini aku dah cepet jalannya,tapi ini tanganku gak usah ditarik tarik juga”kata Ola sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Tina.Sesampainya di depan pintu ruangan Osis,yang didalam itu hanya terlihat Hari seorang,tanpa pikir panjang Tina langsung masuk tanpa permisi ke dalm ruang Osis”Hari,kemana aja sih kamu dah tiga hari ini gak nongo-nongol,sibuk kamu?sok sibuk banget sih,sampai lupa sama temannya”kata Tina dengan kasar.”iya,aku sibuk,emang kenapa sih kamu kesini?”jawab Hari dengan kasar pula”kamu kenapa sih,kok jutek gitu sama aku,kamu marah sama aku?emang salah aku apa?”kata Tina dengan perasaan kesal”enggak kok,aku gak marah,tapi...”.Suasana pun sekarang menjadi sunyi,Tina seakan ingin tau kata apa yang akan keluar dari mulut Hari “tapi... sebenernya ....aku itu ......cuman pingin ngejauhin kamu !”kata Hari dengan lantang.Seketika,Tina pun bingung mendengar kata-kata Hari barusan”ngejuhin?maksudnya?”tanya Tina”iya,aku mau ngejauhin kamu,karena aku gak mau ngingkarin janji aku”jawab Hari”hah,ngejauhin?ngngkar janji?maksudnya apa sih,aku tambah bingung deh”Tina pun mulai kesal”aku gak mau ngingkarin janji aku ke Febby,karena....aku harus jadi sahabat kamu,gak bisa lebih,walaupun....aku...suka sama kamu Tina !seperti kejatuhan meteor didepannya,Tina pun tak bisa berkata apa-apa lagi,keringat dingin pun menjalari seluruh tubuhnya”sebetulnya,aku dah lama suka sama kamu,tapi aku gak mau ngungkapinnya,karena aku dah janji sama Febby, dia sudah baik sama aku,dia sudah mau dengerin curhatan aku tentang kamu, karena itu ,aku mau bales semua kebaikan dia, dengan mejadikan aku sebagai penggantinya untuk kamu,aku harap kamu bisa ngerti”kata Hari dengan wajah memerah bercampur malu.Tina sekarang baru tahu,bahwa selama ini Hari menjauhi dia,cuman karena janjinya dengan Febby dan Tina juga baru sadar kalau Febby sudah mencarikan pengganti sahabat yang lebih baik dari dia,untuk Tina.”Tapi,bukan berarti kalau kamu suka sama aku ,kita gak bisa jadi sahabat dong,Febby disana pasti seneng deh,ngeliat kamu berani ngungkapin perasaan kamu,sekarang kita masih bisa jadi sahabat kan”kata Tina sambil menyodorkan jari kelingkingnya.Dengan malu,Hari pun menyatukan jari kelingkingnya ke jari Tina”ye...sekarang kalian berdua sahabatan deh,pasti semua ini dah tertulis di buku harian Febby’”sahut Ola sambil tersenyum,Tina dan Hari hanya melongo kebingungan”udah’ah gak usah dibahas’gak penting”kata Ola.Hari pun kini bisa menjadi Febby untuk Tina,dia sangat lega sekali bisa mengatakan yang sebenarnya kepada Tina,walupun agak mendadak dan mengejutkan Tina.
Sesampainya dirumah,Tina masih teringat kejadian tadi,dia tidak menyangka Hari bisa seberani itu ngungkapin perasaannya,kapan ya Tina bisa ngungkapin perasaannya juga?kalimat itupun terbelesit di pikiran Tina,dan Tina pun langsung menghapusnya lagi.Ah,itu gak penting batin Tina,yang penting sekarang,semua bebannya sudah hilang.Tina jadi teringat perkataan Ola,dia pun langsung membuka buku Febby,dan dibacanya sebuah halaman tentang cerita Hari,di akhir halaman itu ada sebuah kata SEPEDA HATI,yang artinya “sepeda Hari dan Tina”,Tina pun bingung,apakah ini arti dari nama sepeda pemberian Febby,tapi mengapa Hari dan Tina?Rupanya,dibawah kata itu ada sebuah keterangan ,bahwa Febby ingin sepeda miliknya tidak menjadi tanda persahabatan dia dan Tina,karena menurut Febby ,persahabatan mereka tidak akan lama,nah,karena  itu ,sebagai pengganti nama Febby dia ingin,Hari menjadi pengganti Febby untuk Tina.Sekarang Tina baru sadar,bahwa dia tidak kehilangan Febby,Febby hanya pergi dari dunia ini,tapi tidak dengan kesetiaannya sebagai sahabat ,malah dia memberikan sahabat yang mungkin bisa seperti  Febby  atau yang lebih baik lagi dari Febby.Tanpa Febby dan Sepeda Hati,dia tidak akan bertemu sahabat sebaik Hari.

0 komentar:

Posting Komentar