Sepeda
Hati
“Tina,makan dulu yuk?”terdengar
suara lembut dari balik pintu.”Nanti dulu’ah Bu,Tina masih kenyang”jawab
seorang gadis manis yang berada di dalam sebuah kamar dengan pintu yang
setengah terbuka.”ibu tunggu di ruang makan ya?”kata ibu Tina sambil
meninggalkan kamar Tina. Sudah beberapa hari ini, semenjak kepergian
sahabatnya,Febby,Tina memang jarang makan,malah, seharian dia tidak
makan.Selain jarang makan, Tina juga sering menyendiri,sehingga teman-temannya
pun heran pada Tina,gadis yang biasanya selau terlihat ceria,kini lebih
terlihat seperti anak yang pemurung.Kepergian Febby memang sangat menyakitkan
bagi Tina,karena bagi Tina, sahabatnya itu selalu ada untuknya , banyak
kenangan yang telah mereka ukir semenjak mereka kecil.Tapi,disaat mereka ingin
mengukirnya lagi, Febby sudah lebih dahulu diambil oleh Tuhan,penyakit
Paru-Paru basah yang diderita Febby selama ini pun,telah merengut
semuanya.Sampai hari ini pun,kesedihan itu masih menyelimuti hati Tina.
Bel pulang sekolah pun
berbunyi,semua anak SMP Persada tempat Tina bersekolah pun, berhamburan keluar
kelas,dengan rasa penat dan capek bercampur ceria yang terpencar di wajah
mereka .Bagaimana tidak,selama 7 jam ,mereka dipertemukan dengan pelajaran yang
menguras tenaga dan otak,dan disaat pulang sekolah seperti inilah serasa semua beban
itupun,hilang tak berbekas. Tapi tidak dengan Tina,terlihat diwajahnya masih
ada sebuah beban yang masih tertinggal,rasa sedih yang masih menyelimuti
hatinya,seakan tak akan pernah hilang. Sambil menuntun sepeda pemberian
Febby,dia beranjak meninggalkan sekolah.Sepeda itu memang memiliki banyak
kenangan. Karena sepeda inilah Tina dan Febby ,dipertemukan sebagai sepasang sahabat.Dulu,sebelum
Febby meninggal,Tina sering di boncengi Febby dengan sepeda ini,kemanapun
mereka pergi bersama ,sepeda inilah yang selalu menemani mereka. Febby
memberikan nama sepeda ini,dengan nama Hati,tapi Tina tidak tahu kenapa Febby
memberinya nama Hati,kata Febby,Tina akan tahu nanti. Setelah Febby meninggal ,dia
memberikan sepeda ini kepada Tina,dia ingin Tina menjaga dan merawat Hati.
Keinginan Febby itu pun dipenuhi oleh Tina,Tina selalu mengajak Hati
jalan-jalan dan rutin membersihkan Hati. Tina sangat sayang pada Hati,seperti
Tina menyanyangi Febby sahabatnya.
Pada saat itu,Hari siswa kelas
sebelah yang juga anggota OSIS datang.” Sendirian Tin?Bareng aku aja yuk?”ajak
Hari.Tina pun menaikan wajahnya sambil melihat keanehan pada Hari “Gak salah
nih,biasanya kan kamu jalan kaki”kata Tina terheran. “Apa yang salah,emang gak
boleh orang kayak aku naik dikit derajatnya,pakai sepeda?”tanya Hari.”Ya gak
papa sih”jawab Tina”ya udah,mau gak nih pulang bareng aku?”tanya Hari sekali
lagi.”Gak usah ‘ah,aku bisa pulang sendiri kok !”jawab Tina.”Gak usah jual mahal
gitu dong , gak menghargain banget sih ajakan orang !”protes Hari.” Iya-iya aku
mau,cerewet banget sih !”kata Tina pasrah. Untuk menghilangkan kesunyian selama
perjalanan kerumah masing-masing,Hari pun memberanikan diri bertanya pada Tina
“ Tin,kenapa sih tadi kamu keliatannya bete banget?ada masalah?cerita
dong”tanya Hari.Tina tidak menjawab,sedari tadi dia hanya melamun saja
sepanjang perjalanan.”Tin,jawab dong,kok malah ngelamun,Tin,Tin “sambil
mengibas-ngibaskan tangan kananya di depan wajah Tina.”Eh’ehmm gak papa
kok”jawab Tina.”Beneran gak ada masalah?”tanya Hari sekali lagi.”Enggak
ada,kenapa sih,kepo deh !”Tina pun kesal.”Eh,dia sewot,iya-iya maaf,jangan bete
gitu ah,jelek tau kalo dilihat”goda Hari”emang kenapa kalo aku
jelek,masalah?kata Tina kesal”ya gak papa sih,tapi kan kalo senyum jadi
cantik”goda Hari lagi”ehmm,jadinya gomabal nih’’kata Tina sambil tersenyum
simpul”nah gitu dong senyum kan manis”goda Hari sekali lagi”siapa juga yang
senyum-senyum,ihh Hari suka gombal ah”kata Tina dengan menampakkan senyum
semakin lebar”Nah,nah,itu apa itu kalau gak senyum,manyun berarti?”sambil
menunjuk wajah Tina.Mendengar perkataan Hari tadi,Tina pun tertawa
lepas,suasana saat ini pun menjadi dipenuhi oleh canda tawa.Semenjak itu,Tina
dan Hari selalu pulang sekolah bersama,padahal selama ini Tina jarang sekali
sedekat ini dengan Hari,paling-paling kalau ada keperluan tertentu . Selain
pulang sekolah bersama,mereka juga sekarang sering sekali belajar bersama. Menurut Tina,tak ada
Febby,Hari juga bisa mengisi hari-harinya.
Entah sudah beberapa kali,Tina
mondar-mondar keluar masuk kelas sambil melihat kesekelilingnya,kalau-kalau
terlihat anak laki-laki berambut cepak dan berpostur tinggi itu.Sejak tadi pagi
Tina belum sekali pun melihat Hari,padahal kelas mereka bersebelahan.Pagi tadi,
Hari juga tidak menjemput Tina seperti biasanya.”Mana sih,Hari,kok dari tadi
gak nongol-nongol?”kata Tina sambil menengok kiri-kanan dengan menampakkan
wajah kegelisahannya.”Hayo !”sambar Ola dari belakang sambil menepuk pundak Tina”ciye...,nyariin
Hari,suka ya sama Hari?ciye,ciye”goda Ola.”Enggak kok,siapa juga yang suka sama
dia !aku tuh cuman heran aja,kok dari tadi dia gak nongol-nongol ya?Kalau pas
jam istirahat gini,dia kan biasanya dah nongol disini”jawab Tina.”Ke kantin paling
bareng temen-temennya”kata Ola.”Enggak’ah,dia kan kalau ke kantin pasti ngajak
aku”kata Tina menyangkal.”Dah tanya belum sama temen-temen sekelasnya,dia kemana?”tanya
Ola.”Udah,kata temen-temennya ,mereka juga gak tau Hari kemana”jawab
Ola.”Udah’ah palingan dia juga gak masuk,sakit atau apalah,mending sekarang
kita ke kantin yuk,laper nih aku”ajak Ola “ya udah deh,yuk “jawab Tina.Mereka
berdua pun berjalan menuju Kantin.
Sesampainya dirumah,rasa
penasaran itupun masih menyelimuti hati Tina”Kemana sih tuh anak,di sekolah gak
nongol-nongol,pulang sekolah gak ngajak bareng,mosok sakit sih?perasaan tuh
anak gak pernah sakit deh”gumam Tina.Kemudian Tina pun membuka laci meja
belajarnya,dan mengambil sebuah buku kecil bersampul biru,bertuliskan BUKU
KENANGAN FEBBY,buku itu terlihat semakin cantik dengan hiasan bunga
dipinggirnya.Sebenarnya buku itu dulu ,adalah buku harian Febby.Febby
memberikannya kepada Tina ,karena menurut Febby,didalam buku itu banyak ia
tuliskan pengalaman-pengalammannya bersama Tina,dan Febby ingin,Tina juga
menuliskan kenangan ia juga,walaupun Febby telah tiada.Tina pun mulai
menuliskan beberapa kata didalam halaman buku itu,sekarang ,halaman itu dan
halaman yang lain pun sudah penuh dengan tulisan-tulisan indah hasil goresan
tangan Tina dan Febby.”Hemm,”Tina menghela nafas”Febby ,aku janji,aku akan
terus menjaga dan menulis semua cerita-ceritaku disini”kata Tina sambil memeluk
buku itu.Keesokan harinya,Febby memberanikan diri menjemput Hari
dirumahnya.Sesampainya disana dia tidak bertemu dengan Hari,melainkan dengan
ibu Hari,ibu Hari bilang, Hari sudah berangkat kesekolah pagi- pagi sekali.Tina
pun berangkat kesekolah dengan perasaan kecewa,di dalam perjalanan perasaan
gelisah pun menyelimuti hati Tina.”Aduh Febby,Hari kemana sih “kata Tina sambil
mengelus si Hati”kok aku jadi,ngerasa kehilangan Hari gini yah,baru juga gak
ketemu sehari,tapi rasanya kayak lamaaaa banget gak ketemu,aku jadi kepikiran
kata Ola deh,mosok sih aku suka sama dia?Enggak’ah,gak mungkin,gak mungkin”Tina
pun kesal,dia menepuk kepalanya”aduh,jam berapa ini?bisa telat aku,ishhh pasti
gara-gara mikirin Hari nih,udah’ah !”Tina pun bergegas mengayuh dengan laju
sepedanya menuju kesekolah.
Sudah tiga hari Tina tidak
melihat Hari,sebenarnya kemana sih anak itu.Kemana sebenarnya Hari,apakah Tina
akan kehilangan Hari seperti dia kehilangan Febby,pikiran itupun langsung
disanggah oleh Tina,tidak,dia tidak ingin kehilangan Hari,tetapi rasa ini
berbeda saat dia kehilangan Febby,apa yang sebenarnya Tina rasakan,perasaan
itupun saat ini menganggu pikiran Tina.”Hayo,pasti lagi mikirin Hari?”kata Ola
sambil menepuk punggu Tina,Tina yang sedari tadi melamun sendirian di kelas pun
terkaget,Tina hanya menganggukkan kepalanya tanpa berkata satu kata pun”oh ya !
aku baru inget,tadi aku lihat Hari di ruang Osis !”kata Ola sambil meneguk
minumannya hingga hampir tersedak”hah?beneran La,kamu gak bohong kan!”kata Tina
dengan wajahnya yang berseri-seri seakan baru saja mendapat sebuah undian mobil
mewah Tina langsung beranjak berdiri dari tempat duduknya.”Beneran,ngapain juga
aku bohong”jawab Ola.Saat itulah Tina langsung merangkul lengan Ola dan
mengajaknya menemui Hari di ruangan Osis.”Cepetan dong La,nanti keburu Harinya
keluar”kata Tina sambil menarik lengan Tina.”iya-iya ini aku dah cepet jalannya,tapi
ini tanganku gak usah ditarik tarik juga”kata Ola sambil berusaha melepaskan
tangannya dari genggaman Tina.Sesampainya di depan pintu ruangan Osis,yang
didalam itu hanya terlihat Hari seorang,tanpa pikir panjang Tina langsung masuk
tanpa permisi ke dalm ruang Osis”Hari,kemana aja sih kamu dah tiga hari ini gak
nongo-nongol,sibuk kamu?sok sibuk banget sih,sampai lupa sama temannya”kata
Tina dengan kasar.”iya,aku sibuk,emang kenapa sih kamu kesini?”jawab Hari
dengan kasar pula”kamu kenapa sih,kok jutek gitu sama aku,kamu marah sama
aku?emang salah aku apa?”kata Tina dengan perasaan kesal”enggak kok,aku gak
marah,tapi...”.Suasana pun sekarang menjadi sunyi,Tina seakan ingin tau kata
apa yang akan keluar dari mulut Hari “tapi... sebenernya ....aku itu ......cuman
pingin ngejauhin kamu !”kata Hari dengan lantang.Seketika,Tina pun bingung
mendengar kata-kata Hari barusan”ngejuhin?maksudnya?”tanya Tina”iya,aku mau
ngejauhin kamu,karena aku gak mau ngingkarin janji aku”jawab
Hari”hah,ngejauhin?ngngkar janji?maksudnya apa sih,aku tambah bingung deh”Tina
pun mulai kesal”aku gak mau ngingkarin janji aku ke Febby,karena....aku harus
jadi sahabat kamu,gak bisa lebih,walaupun....aku...suka sama kamu Tina !seperti
kejatuhan meteor didepannya,Tina pun tak bisa berkata apa-apa lagi,keringat
dingin pun menjalari seluruh tubuhnya”sebetulnya,aku dah lama suka sama
kamu,tapi aku gak mau ngungkapinnya,karena aku dah janji sama Febby, dia sudah
baik sama aku,dia sudah mau dengerin curhatan aku tentang kamu, karena itu ,aku
mau bales semua kebaikan dia, dengan mejadikan aku sebagai penggantinya untuk
kamu,aku harap kamu bisa ngerti”kata Hari dengan wajah memerah bercampur
malu.Tina sekarang baru tahu,bahwa selama ini Hari menjauhi dia,cuman karena
janjinya dengan Febby dan Tina juga baru sadar kalau Febby sudah mencarikan
pengganti sahabat yang lebih baik dari dia,untuk Tina.”Tapi,bukan berarti kalau
kamu suka sama aku ,kita gak bisa jadi sahabat dong,Febby disana pasti seneng
deh,ngeliat kamu berani ngungkapin perasaan kamu,sekarang kita masih bisa jadi
sahabat kan”kata Tina sambil menyodorkan jari kelingkingnya.Dengan malu,Hari
pun menyatukan jari kelingkingnya ke jari Tina”ye...sekarang kalian berdua
sahabatan deh,pasti semua ini dah tertulis di buku harian Febby’”sahut Ola
sambil tersenyum,Tina dan Hari hanya melongo kebingungan”udah’ah gak usah
dibahas’gak penting”kata Ola.Hari pun kini bisa menjadi Febby untuk Tina,dia
sangat lega sekali bisa mengatakan yang sebenarnya kepada Tina,walupun agak
mendadak dan mengejutkan Tina.
Sesampainya dirumah,Tina masih
teringat kejadian tadi,dia tidak menyangka Hari bisa seberani itu ngungkapin
perasaannya,kapan ya Tina bisa ngungkapin perasaannya juga?kalimat itupun
terbelesit di pikiran Tina,dan Tina pun langsung menghapusnya lagi.Ah,itu gak
penting batin Tina,yang penting sekarang,semua bebannya sudah hilang.Tina jadi
teringat perkataan Ola,dia pun langsung membuka buku Febby,dan dibacanya sebuah
halaman tentang cerita Hari,di akhir halaman itu ada sebuah kata SEPEDA
HATI,yang artinya “sepeda Hari dan Tina”,Tina pun bingung,apakah ini arti dari
nama sepeda pemberian Febby,tapi mengapa Hari dan Tina?Rupanya,dibawah kata itu
ada sebuah keterangan ,bahwa Febby ingin sepeda miliknya tidak menjadi tanda
persahabatan dia dan Tina,karena menurut Febby ,persahabatan mereka tidak akan
lama,nah,karena itu ,sebagai pengganti
nama Febby dia ingin,Hari menjadi pengganti Febby untuk Tina.Sekarang Tina baru
sadar,bahwa dia tidak kehilangan Febby,Febby hanya pergi dari dunia ini,tapi
tidak dengan kesetiaannya sebagai sahabat ,malah dia memberikan sahabat yang
mungkin bisa seperti Febby atau yang lebih baik lagi dari Febby.Tanpa
Febby dan Sepeda Hati,dia tidak akan bertemu sahabat sebaik Hari.
0 komentar:
Posting Komentar